Bila Keyakinan Datang
Judul : Ayat-ayat Cinta
Penerbit : Republika-Basmala
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Tebal : 418 halaman
Novel "Ayat-Ayat Cinta" merupakan novel karangan Habiburrahman El
Shirazy yang diterbitkan pertama kali tahun 2004 melalui penerbit Republika.
Novel ini berhasil menjadi salah satu novel terlaris di Indonesia.
Novel ini mengisahkan tentang perjalanan cinta Fahri, seorang mahasiswa
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang penuh dengan liku-liku bersama dengan
Aisha asal Jerman. Kisah cinta ini berawal ketika mereka tak sengaja bertemu
dalam sebuah perdebatan di sebuah metro.
Pertemuan berlanjut hingga mereka menikah. Namun cobaan yang bertubi-tubi
justru datang saat mereka menjalani hari-hari bahagia tersebut.
Kebahagian Fahri dan Aisha tidak bertahan lama karena Fahri harus menjalani
hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Noura teramat
terluka saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha.
Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa
janin yang dikandungnya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat
apa-apa karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya
dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di bui selama beberapa minggu.
Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam
Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu (malam yang Noura
sebut dalam persidangan sebagai malam saat Fahri memperkosanya).
Tapi Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena cinta yang
bertepuk sebelah tangan membuatnya jatuh sakit. Tidak ada jalan lain. Atas desakan Aisha, Fahri pun
menikahi Maria. Aisha berharap, dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan
tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Dan harapan Aisha menjadi
kenyataan. Maria dapat membuka matanya dan kemudian bersedia untuk memberikan
kesaksian di persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura.
Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar, Fahri
memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi dalam kandungan Noura
dalah Bahadur. Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik.
Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati
Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya
merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia
telah menjadi seorang mu’alaf.
Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah
wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa cintanya
pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama
yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada
cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di bawah payung cinta yang
tulus mengharapkan ridhaNya.
Kelebihan novel ini terletak pada ceritanya yang begitu menyentuh dan
mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang
tokoh.Selain itu penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang
menyejukkan
Hampir tak ada kekurangan novel ini karena novel ini juga merupakan media
penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang
Islam.
0 comments:
Post a Comment