Wednesday, January 23, 2013

Posted by Unknown On 4:00 AM

Bila Keyakinan Datang

Judul      : Ayat-ayat Cinta
Penerbit : Republika-Basmala
Penulis   : Habiburrahman El Shirazy
Tebal     : 418 halaman

Novel "Ayat-Ayat Cinta" merupakan novel karangan Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan pertama kali tahun 2004 melalui penerbit Republika.  Novel ini berhasil menjadi salah satu novel terlaris di Indonesia.

Novel ini mengisahkan tentang perjalanan cinta Fahri, seorang mahasiswa Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang penuh dengan liku-liku bersama dengan Aisha asal Jerman. Kisah cinta ini berawal ketika mereka tak sengaja bertemu dalam sebuah perdebatan di sebuah metro.

Pertemuan berlanjut hingga mereka menikah. Namun cobaan yang bertubi-tubi justru datang saat mereka menjalani hari-hari bahagia tersebut. 

Kebahagian Fahri dan Aisha tidak bertahan lama karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Noura teramat terluka saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha.

Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungnya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di bui selama beberapa minggu.

Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu (malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam saat Fahri memperkosanya).

Tapi Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan   membuatnya jatuh sakit. Tidak ada jalan lain. Atas desakan Aisha, Fahri pun menikahi Maria. Aisha berharap, dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Dan harapan Aisha menjadi kenyataan. Maria dapat membuka matanya dan kemudian bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura. Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.

Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar, Fahri memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi dalam kandungan Noura dalah Bahadur. Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu’alaf.

Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa cintanya pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.

Kelebihan novel ini terletak pada ceritanya yang begitu menyentuh dan mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang tokoh.Selain itu penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang menyejukkan

Hampir tak ada kekurangan novel ini karena novel ini juga merupakan media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Islam.



0 comments:

Post a Comment