Tuesday, January 22, 2013

Posted by Unknown On 4:16 AM

Runtuhnya Orde Lama

Judul                  : Hari-hari Terakhir Sukarno       
Pengarang          : Peter Kasenda
Penerbit             : Komunitas Bambu, Jakarta
Catakan             : September, 2012
Tebal                 : xiv + 274 halaman
Ukuran              : 14 × 21 cm

Pada puncak kekuasaannya, Sukarno digelari Pemimpin Besar Revolusi, Penyambung Lidah Rakyat, Walijudin Amri, Presiden Seumur Hidup, Bapak Mahaenisme, Panglima Tertinggi, dan lain-lain. Namun, ketika kekuasaan Sukarno runtuh, semua gelarnya dicopot dan perintah-perintahnya diputar balik sedemikian rupa. Jasa terhadap perjalanan bangsa Indonesia dan perannya sebagai pemimpin bangsa pun ditiadakan.

Peter  Kasenda, seorang sejarawan asal Jakarta , mulai mempelajari Sukarno sejak menjadi mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia. Tulisannya mengenai Sukarno lebih dari 50 buah.

Buku ini mengisahkan tragedi nasional paling memilukan dalam sejarah Indonesia, yaitu bagaimana Sukarno dikudeta. Saat titik balik kehidupan Sukarno sejak peristiwa 30 September 1965 hingga kematiannya pada 21 Juni 1970. Dimulai dengan pembunuhan sejumlah jenderal dan rangkaian peristiwa lain seperti Surat Perintah Sebelas Maret (Super Semar) yang menyulut gerakan pembantaian besar-besaran yang digerakkan Suharto dengan bantuan Amerika Serikat untuk perlahan mengambil alih kekuasaan Sukarno.

Buku ini dilengkapi dengan foto-foto dan banyak data mengenai peristiwa-peristiwa penting seperti keputusan-keputusan MPRS, laporan pertanggungjawaban Presiden Sukarno, dokumen Super Semar, dan lain-lain. Selain itu, buku ini ditulis dengan mengambil kutipan-kutipan dari 70 sumber. Hal tersebut membuat pembaca dapat mengetahui rangkaian peristiwa penting daam sejarah Indonesia secara rinci. Pada halaman awal terdapat daftar singkatan seputar sejarah Indonesia sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku nonfiksi ini.

Seperti buku lain pada umumnya, buku ini memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya penulisan kalimat yang terdiri atas banyak klausa. Hal tersebut menyulitkan pembaca dalam menyimpulkan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Di sisi lain, cover buku yang disusun sedemikian rupa kurang menarik perhatian pembaca. Selain itu, buku ini tidak disertai pembatas buku. Namun, dibalik kekurangannya, buku Hari-hari Terakhir Sukarno ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam memahami peristiwa penting seputar runtuhnya kekuasaan  Sukarno.

0 comments:

Post a Comment